Untuk menuturan hasil survei tersebut, Symantec mengundang Yos Dappu, Enterprise Director Symantec Indonesia dan Andy Darmawan, Senior Technical Consultant Symantec Indonesia.
Untuk wilayah Asia-Pasific, ternyata para pelaku bisnis SMB mengaku sudah memiliki kesiapan yang baik saat sistem mereka down. Ternyata faktanya, setelah diteliti lebih lanjut, hal tersebut cuma keyakinan belaka tanpa didukung dengan fakta yang ada. Dari sisi kustomer SMB yang bersangkutan, mereka menganggap penting apakah SMB langganan mereka memiliki backup plan atau tidak.
Sedangkan untuk Indonesia, sebesar 50% sampai 59% pelaku bisnis SMB menanggap backup data tidak penting. Alasan mengapa mereka tidak ingin melakukan backup data ternyata sungguh simple, mereka tidak peduli! Sedangkan kesalahan utama terjadinya error di sistem ternyata adalah virus dan human error.
Untuk menangani masalah backup plan yang sering terjadi di SMB, Symantec Corp. mengumumkan ketersediaan Backup Exec System Recovery 2010, solusi pemulihan dan backup data sistem untuk SMB. Backup Exec System Recovery 2010 diklaim mampu melakukan otomatisasi proses backup secara menyeluruh sistem atau file dan folder individual. Produk ini telah mendukung Windows 7, Microsoft Exchange 2010, Microsoft Windows Server 2008 R2.
(Choi)
Sumber : Chip.co.id
0 comments:
Posting Komentar